SEJARAH ANNOUNCING
1. Perkembangan
Kata dasar ‘Announce” dalam bahasa Latin berasal dari kata “ad annuntiare” (mengumumkan). Sementara kata dasar dari kata ad annuntiare adalah ‘nuntius’ yang berarti pembawa pesan.
Pada abad 20, perkembangan dunia kepenyiaran semakin luas. Semula fungsi dari seorang penyiar hanya satu saja yaitu sebagai orang yang memberitakan sesuatu, sekarang seorang penyiar harus bisa berkomunikasikan lewat media elektronik dengan segala bentuk komunikasi yang ada bahakan
2. Bentuk-Bentuk Tantangan yang Dihadapi
Kemampuan seorang penyiar hanya bisa terus dilatih dengan kemampuan intelektual yang baik. Seorang penyiar harus mempersiapkan diri untuk selalu mengerti dengan apa yang sedang terjadi disekelilingnya, baik itu nasional maupun internasional.
3. Sikap Seorang Penyiar
* Percaya Diri
* Tidak Demam Mic
* Bertanggung jawab
Menghindari Demam Mic
* Seorang penyiar tidak boleh terlalu percaya diri
* Duduk dengan posisi yang baik
* Posisi duduk yang relax
* Banyak berlatih bicara didepan
Tanggung jawab Penyiar
- Mempunyai kewajiban terhadap pemilik stasiun radio, manajemen, pendengar dan kepada para pemegang saham serta yang tak kalah pentingnya adalah para pemasang iklan dan mereka sendiri
- Penyiar harus dapat memberikan apa yang harus mereka sampaikan dengan antusias dan penuh keyakinan.
- Penyiar harus dapat menjaga semua perangkat siarnya
- Penyiar harus dapat menyuguhkan segala informasi dan hiburan dengan sikap positif
TEKNIK ANOUNCING
ENAM KUNCI UTAMA TEKNIK PENGUTARAAN
P = PHRASING
A = ARTICULATION
S = SPEED
S = STRESSING
I = INTONATION
P = PAUSE
PHRASING
· Pembagian / pemenggalan kata dalam sebuah kalimat.
· Tujuan : mempermudah pendengar menerima pesan dengan jelas, tepat, tanpa keraguan.
Contoh :
· Kucing makan ikan mati
· Pegawai baru masuk kantor baru mulai jam 10.00 pagi.
· Selamat malam pendengar RRI Jakarta hari ini memasuki usianya yang ke 55 tahun.
ARTIKULASI
Kejelasan pengucapan huruf, suku kata ataupun kata
HURUF (Konsonan / Vokal)
Misal :
o Varia & Paria
o Fakta & Pakta
o Indonesia : Endonesya / Endoneisya
SUKU KATA
Misal :
o Telah & tengah
o Malam & malang
- KATA
Misal :
o Debirokratisasi
o Kesejahteraan
o Keleluasaan
SPEED
Kecepatan ujaran
• Panduan : (110 – 130) kata per menit.
Yang perlu diperhatikan :
• Lambat Monoton
• Cepat Tidak peuli, tidak tertarik/tidak paham pada apa yang disampaikan
STRESSING
* Memberi tekanan pada kata-kata yang dimaksud
Contoh :
o Pak Mulya telah menulis tiga buah buku pelajaran fisika
* Memperlambat penucapan kata yang dimaksud.
Contoh :
o Anehnya ketika bentrokan itu terjadi, aparat keamanan justru meninggalkan tempat tersebut
* Memperlama pause sebelum dan sesudah kata tersebut diucapkan
Contoh :
o Setelah dia pergi, baru saya merasa.......betul-betul....... kehilangan
INTONASI
Tinggi rendah, irama, lagu kalimat.
• Menghindari monoton, kejenuhan,
mempermudah pengertian.
Panduan :
1. Gaya berbicara sehari-hari yang wajar.
2. Sesuaikan dengan konteks kalimat.
CATATAN
Dalam praktek teknik pengutaraan antara stressing dan intonasi tidak dapat dipisahkan / saling berpengaruh membentuk gaya (ciri – khas) penyampaian.
PAUSE
Istirahat sejenak
Presenter :
• Ambil Nafas.
• Melirik baris berikut.
Pendengar :
Memperoleh kesempatan untuk memahami apa yang disampaikan, terutama dalam kalimat - kalimat panjang.
0 comments:
Posting Komentar