Banner Ads 468x60

Cahaya dan Pencahayaan

Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu.

Perlengkapan Produksi

Stasiun Televisi/Radio adalah :Tempat berbagai kegiatan dari Organisasi Penyiaran, mulai dari kegiatan perencanaan, pembuatan program, proses produksi, administrasi dan proses penyiaran.

Penulisan Naskah TV

Naskah Televisi Diperlukan Untuk :Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi, penyuntingan, penyiaran dan pemanfaatan program

Teknik Penyutradaraan

Sutradara Televisi adalah:Sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun Multi Camera.

Sabtu, 02 April 2011

Program Dokumenter TV Part 2

PEMILIHAN SUBJEK dan PRESENTATOR, NARATOR, NARASI

         Ada kemungkinan tema dan subjek yang akan kita garap, juga akan di produksi oleh orang lain. Tentu hal ini akan membuat kita jadi ragu atau gusar, apakah kita akan tetap pada rencana semula dengan tema yang sudah diputuskan itu ?
        Untuk menetapkan apakah kita akan jalan terus atau membatalkannya, dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab, sebelum melangkah pada keputusan akhir.
  1. Apakah antara Tema, ide, dan subjek ada kecocokan ?
  2. Apakah ada usaha dan motivasi kuat untuk lebih mendalami subjek tersebut ?
  3. Apakah subjek tersebut memiliki arti penting yang mendasari pokok pemikiran, Apakah kita sudah memahami serta menguasai tema dan subjek tersebut secara mantap ? Tetapi bukan suatu pemahaman yang kaku atau dogmatis.
  4. Apakah kita memiliki ikatan emosi yang kuat dengan subjek tersebut ?, meskipun sebenarnya ada subjek lain yang secara praktis lebih mudah digarap.
  5. Hal-hal apakah yang luar biasa menariknya dari subjek dan tema tersebut
  6. Dimana hal-hal khusus, unik serta berkesan dari subjek tersebut ?
  7. Bagaimana pendalaman serta pembatasan yang dapat difokuskan, agar dokumenter ini menarik ?
  8. Apa yang dapat di presentasikan dari dokumenter ini ?
Pendekatan Terhadap Subject
          Bagaimana kita melakukan pendekatan (praproduksi terhadap subjek, itu akan terlihat pada saat kita melaksanakan (produksi/pengambilan gambar/wawancara). Kepuasan batin akan lebih terasa lagi ketika kita melakukan post-produksi, lalu berlanjut hingga presentasi nanti.
         Pendekatan yang masuk dalam bagian riset dan hunting, merupakan suatu langkah awal produksi, untuk menciptakan suatu komunikasi antar manusia. Suatu komunikasi antara tim produksi secara intern, serta komunikasi dengan subjek serta lingkungan terkait seperti birokrasi

Observasi dan Partisipan
         Suatu sistem penelitian pada suatu masyarakat dengan cara melakukan observasi partisipan. Dimana dilakukan suatu interaksi mendalam antara si peneliti dengan pihak yang diteliti. Metode penelitian dalam antropologi yang dinyatakan oleh tokoh antropolog B. Malinowski ialah, lebih lama kita bergaul dengan objek lebih banyak kita menyelami serta mengetahui apa yang tadinya tidak tampak.
         Selama melakukan partisipasi kita dapat senantiasa melakukan dialog baik formal maupun informal, untuk terus menggali informasi dari pengalaman subjek yang dapat menambah masukan bagi penulisan nanti. Disamping akan terus memperluas wawasan penilaian kita terhadap tema, serta subjeknya. Perpaduan pandangan objektif dari kita dengan pandangan subjektif dari pihak subjek, akan menjadi bahan olahan yang selalu baru dan berkembang.



Presentator, Narator dan Narasi
         Pada dokumenter ada tehnik bertutur yang umumnya menggunakan dua cara . Pertama, dengan menggunakan presentator, dan yang kedua hanya menggunakan narator saja. Pemilihan kedua tehnik ini juga berkaitan dengan biaya, serta tingkat kesulitan masing-masing.
        Menggunakan presentator biayanya lebih mahal ketimbang menggunakan narator. Karena seorang presentator disamping dituntut memiliki penampilan yang enak dilihat juga memiliki vokal yang bagus. Sedangkan narator hanya diperlukan vokal yang bagus

Casting

         Melakukan casting narator untuk dokumenter sama halnya denga melakukan casting artis pada film fiksi. Casting untuk film fiksi bertujuan memilih calon pemain utama, pembantu dan figuran. Sedangkan casting untuk dokumenter bertujuan memilih narator, yang vokalnya cocok dengan isi/tema dan gaya bertutur.
Ada 4 tipe vokal/suara narator:
Penyiar radio/tv memiliki pengalaman dalam mengenal jenis microphone. Khususnya penyiar profesional, memiliki vokal yang enak didengar, artikulasi jelas, ritme dan tempo pengucapan mantap.
MC atau seorang entertainer, meskipun penampilan serta vokalnya bagus, tetapi ada kemungkinan sulit menyesuaikan dengan gambar visual, terutama pada adegan-adegan yang dramatik.
Artis Film, biasanya mengetahui proses pengisian suara sound recording. Kemudian artis juga memahami unsur dramatik dari alur cerita.
Narator Amatir/awam, meskipun dari segi vokal dan pemahaman dramatik visual tidak memadai. Tetapi mereka kadang sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran realita dari adegan atau peristiwa yang ada.


Kriteria umum menyeleksi casting narator/komentator :

  • Memiliki kepekaan dramatik dan timing penentuan waktu.
  • Mampu menguasai dan menjiwai arti serta tujuan dari setiap kata/kalimat, didalam pengolahan pengucapannya.
  • Mampu memberikan aksi dan reaksi terhadap elemen/bagian dari visual.
  • Mampu menggunakan rasa untuk menerapkan unsur dramatik pada ucapannya, sesuai pemahamannya pada film. Sehingga antara narasi dan rangkaian visual terjadi harmonisasi serta saling menunjang.
  • Mampu memahami dengan cepat dan tepat, kapan narasi berfungsi sebagai penunjang, dan kapan sebagai informasi utama. Apabila kemampuan visual agak lemah dalam memberikan informasi pada penonton.
NARASI
         Beberapa hal yang bisa diperhatikan dalam penulisan narasi ialah : Seperti musik untuk ilustrasi film, narasi diberikan bukan sekedar untuk di dengar saja, tetapi untuk menunjang visual dalam menyampaikan informasi.
        Narasi berfungsi membantu menjelaskan informasi apabila gambar visual tak mampu. Kadang ada informasi yang harus di sampaikan, tetapi visual tak mampu memnuhinya. Misalnya mengenai : Where (dimana lokasi adegan), Who (siapa pelaku/tokohnya), When (kapan terjadinya) How (Bagaimana proses kejadiannya).
Tetapi disini ada ketentuan yang harus diperhatikan yaitu, kita harus bertanya dulu pada diri sendiri :

  • Apakah betul penonton mengharapkan penjelasan lebih terinci ?
  • Apakah perlu narasi diperpanjang demi tambahan penjelasan ?
Karena bila salah perhitungan akibatnya justru membosankan, bahkan dapat membingungkan penonton. 
  1. Narasi tidak boleh bersaing dengan gambar visual. 
  2. Narasi tidak boleh mengalihkan perhatian penonton dari gambar visual. 
  3. Narasi tidak boleh memberikan informasi, yang sudah diberikan gambar visual karena akan terjadi informasi ganda yang membosankan
Sifat Narasi dapat dibagi dalam 2 kriteria :
  1. Subjektif
  2. Objektif
Narasi Subjektif : Narasi berfungsi sebagai benang merah yang memonopoli, apa yang disampaikan oleh gambar visual.
Narasi Objektif : Walaupun narasi dapat menjadi benang merah penuturan, tetapi isi wawancara tidak dijadikan argumentasi dari apa yang diutarakan narasi.



KONSTRUKSI PENULISAN


Meskipun diakui bahwa ada perbedaan antara dokumenter dengan film fiksi tetapi dalam membangun aspek atau unsur dramatik, pada prinsipnya metode penyuguhannya hampir tidak berbeda.

“Dokumenter yang bagus, harusa memperlihatkan kekuatannya dalam membuat kehidupan sehari-hari
menjadi dramatik, serta masalah yang ada menjadi suatu puisi” demikian kata joh Grierson.
Pada prinsipnya ada 4 tahapan dalam penulisan :
  1. Menyusun Data (hasil riset/hunting) subject yang diperlukan.
  2. Menulis Sinopsis sebagai pencetusan ide dasar.
  3. Menulis Treatment sebagai rancangan cerita.
  4. Menulis Skenario setelah hasil riset diperiksa ulang untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
DATA (Riset)
        Dalam melaksanakan riset untuk pengumpulan data, dapat diperoleh dari data cetakan (referensi pustaka), fotofoto, film footage, video dokumentasi, serta wawancara. Pengumpulan serta analisa data yang masuk harus seakurat mungkin, agar apa yang dipaparkan tidak menyimpangan dari fakta atau realita, sera tidak menyimpang dari segi otentiknya.

SINOPSIS
         Merupakan tulisan ringkasan yang menjelaskan ide dasar, berdasarkan informasi yang diketahui, disamping dijelaskan pula tujuan utama dari masalah yang ingin diungkapkan.

TREATMENT
         Penulisan treatment untuk produksi dokumenter, memiliki fungsi penting. Terutama pada dokumenter sejarah, dimana harus ditulis secara kongkrit.

SKENARIO

         Secara umum menulis skenario dikenal 3 prinsip yang selalu dipakai, sebagai struktur penulisan :
Bagian awal, merupakan sketsa dari isi cerita, pengenalan para tokoh, waktu kejadian dan lokasi kejadian.
Bagian tengah, proses adanya konflik, serta ketegangan peristiwa.
Bagian akhir, penutup, konklusi, klimaks dan anti klimaks, happy ending atau tidak.

          Dalam membangun / menyusun cerita dapat dipakai 3 cara umum :
  • Secara Kronologis
  • Secara Tematis
  • Secara Dialektik
PEMERAN DAN NARASUMBER
          Didalam merancang atau menyusun penulisan skenario, peranan para tokoh/ narasumber perlu dijelaskan secara khusus. Subjek pemeran di dalam dokumenter memiliki peranan fungsional untuk mengetengahkan realita dari suatu peristiwa, dengan tujuan mengembangkan unsur dramatik di dalam konflik.

RELASI GAMBAR DENGAN TEKS
         Penempatan gambar visual yang tepat sesuai alur penuturan sebuah peristiwa, adalah tuntutan utama di dalam membuat film/televisi dokumenter. Dalam sebuah wawancara, jangan menampilkan gambar visual yang kurang mendukung isi wawancara atau komentar/narasi.

Sebuah gambar visual memiliki informasi tersendiri, sedangkan suatu rangkaian gambar visual mengisahkan ceritanya sendiri.

Jumat, 13 Agustus 2010

PERLENGKAPAN PRODUKSI PART 1

PENGERTIAN STASIUN
DAN
STUDIO TELEVISI / RADIO

Stasiun Televisi/Radio adalah :
Tempat berbagai kegiatan dari Organisasi Penyiaran, mulai dari kegiatan perencanaan, pembuatan program, proses produksi, administrasi dan proses penyiaran.

Studio Televisi/Radio adalah :
Tempat memproduksi paket siaran televisi/radio dan sekaligus tempat menyiarkan. Stasiun Televisi/radio dapat hanya memiliki satu studio. Dapat pula lebih dari satu, tergantung besar kecilnya stasiun televisi/radio dan kegunaannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa studio televisi/radio hanyalah satu bagian saja dari stasiun televis/radio yaitu tempat untuk memproduksi paket siaran televisi/radio.
Di Indonesia (TVRI) pemancarnya masih terletak di dalam komplek Stasiun. Hal ini sebenarnya salah, kenapa ?
Karena daya magnet dari pemancar yang akan
mengurangi kualitas dokumentasi.

STUDIO TELEVISI
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan studio :
  • Ruang harus didesain untuk menempatkan kamera elektronik.
  • Biasanya stasiun televisi memiliki lebih dari satu studio dengan berbagai ukuran.
  • Lantai studio harus kuat dan rata untuk mempermudah gerakan kamera ke segala arah.
  • Ruang studio tidak boleh ada jendela agar sinar dari luar tidak masuk sehingga mengganggu sistem pencahayaan.
  • Sebagai pengaman, di depan pintu studio dilengkapi dengan lampu merah yang memberi tanda bila menyala, berarti di dalam studio baru dipakai untuk produksi atau rekaman.



PENGENALAN STUDIO TELEVISI
Gambar 1. Studio televisi nampak penataan lampu, studio monitor dan jendela kaca yang digunakan sebagai jendela pengmatan studio. (Millerson 1985
Gambar 1. Studio televisi nampak penataan lampu, studio monitor dan jendela
kaca yang digunakan sebagai jendela pengmatan studio. (Millerson 1985).




Gambar 2. Ruang produksi, nampak pengarah acara didampingi pembantu pengarah acara. Pengarah teknik dan penata suara. (Millerson 1985)Gambar 2. Ruang produksi, nampak pengarah acara didampingi pembantu
pengarah acara. Pengarah teknik dan penata suara. (Millerson 1985).


Gambar 3. Ruang produksi yang terdiri dari 3 bagian, ruang 1 untuk Pengarah Acara dan Pengarah Teknik. Ruang 2 untuk penata lampu dan penata gambar. Ruang 3 untuk penata suara.Gambar 3. Ruang produksi yang terdiri dari 3 bagian,
ruang 1 untuk Pengarah Acara dan Pengarah Teknik.
Ruang 2 untuk penata lampu dan penata gambar.
Ruang 3 untuk penata suara.


Studio Fixed Set Program Famous to FamousStudio Fixed Set Program Famous to Famous


MACAM-MACAM FUNGSI STUDIO RADIO


CONTINUTY STUDIO (Studio kesinambungan)
Studio ini gunanya untuk penyiar kesinambungan artinya dipakai sekalikaliuntuk penyampaian mata acara kepada pendengar, atau hanya untuk station call.

PRODUCTION STUDIO (Studio produksi)
Studio ini dipergunakan untuk memproduksi acara-acara yang akandisiatkan, jadi hanya untuk menyiarkan acara siaran atau dengan kata lain studio khusus untuk rekaman acara

BAGIAN BAGIAN DARI STUDIO

MULTYPURPOSE STUDIO (Studio serbaguna)
Studio ini gunanya untuk merekam apa saja, misalnya saja ada rekaman mendadak atau untuk wawancara dengan pejabat pemerintah.
Dapat juga apoabila studio siatran mendapat kerusakanmendadak, studio ini dapat dipergunakan.

DRAMA/RADIO PLAY STUDIO (Studio sandiwara)
Studio ini dipergunakan untuk merekam atau memproduksi sandiwara Radio, studio ini dilengkapi dengan alat0alat sound effect, misalnya saja batu kerikil, alat untuk menghasilkan suara angin dll.

Senin, 24 Mei 2010

PENULISAN NASKAH TV PART 1

ARTI PENTING PENTING NASKAH DALAM PRODUKSI

Naskah Televisi Diperlukan Untuk :
  • Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi, penyuntingan, penyiaran dan pemanfaatan program
  • Menjadi medium berfikir kreatif
  • Menjadi sarana komunikasi kerabat produksi
  • Menjadi acuan penyusunan jadwal kegiatan
  • Menjadi acuan materi yang direkam
Dengan menyadari fungsi naskah tersebut maka jelaslah bahwa produksi program televisi tanpa naskah adalah suatu pemborosan yang tidak bisa ditolelir.
Adapun yang dimaksud dengan skenario adalah naskah televisi yang digunakan sebagai acuan utama. Selain itu, masih ada berbagai jenis naskah lain dengan fungsi yang berlainan dalam sebuah kegiatan produksi program.

Penjelasan Ilustrasi :
  1. Produser program bertanggung jawab atas tersedianya skenario yang siap produksi. Maksudnya, skenario yang telah dikaji dari segi isi dan dari media serta memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
  2. Sutradara selaku pemimpin produksi program, kemudian melakukan telaah skenario dan melakukan pemilahan atas bagian atau adegan. Dengan mekanisasi skenario (mechanizing) sesuai dengan metode dan teknik serta pembiayaan produksi maka skenario tersebut telah menjadi naskah produksi (production script)
SYARAT PENULISAN NASKAH
PERAN & TANGGUNG JAWAB PROGRAM TV

7 Syarat Penulis Naskah :
  1. Penguasaan bahasa & cara menulisnya
  2. Kaya Kosa Kata
  3. Memiliki akar dan wawasan
  4. Kepekaan terhadap lingkungan
  5. Memompa & mengolah daya imajinasi
  6. Konsentrasi Disiplin



Peran & Tanggung Jawab
Penulis NaskahDalam Sebuah Program

Peran dan Tanggung Jawab Sebuah Skenario
  • Suatu skenario sudah bisa disebut baik, jika memenuhi kriteria fungsional. Lebih bagus lagi jika sekaligus memenuhi kriteria substansial.
  • Skenario dengan kriteria fungsional dalam arti sebuah skenario dapat menjadi blueprint dan pegangan bagi para kreator dalam membuat program televisi. Disini peran skenario dapat terlihat jelas bahwa tanpa memiliki dasar utuh sebuah karya, kreator program televisi akan kesulitan dalam melihat bayangan sebuah karya. Sebaliknya jika sebuah skenario lemah secara fungsional, maka skenario tersebut sama sekali tidak dapat dipergunakan.
    (Seno Gumira Ajidarma, Layar Kata : Menengok 20 skenario Pemenang Citra Festival Film Indonesia 1973-1992, Jakarta : Yayasan Bentang Budaya, 2000. hlm.13)
  • Skenario dengan kriteria substansional berarti sebuah skenario yang dapat berdiri sendiri menjadi karya tekstual yang mandiri. Pada dasarnya skenario adalah sebuah karya tulis yang memang berbeda dengan karya tulis lainnya. Skenario sebagai karya tulis tidak hanya diperuntukkan untuk kreator saja, namun sebenarnya skenario sendiri selain bersifat teknis, skenario juga mampu memberikan sebuah bayangan kepada setiap pembacanya mengenai isi dan makna yang berada didalamnya, sama halnya seperti karya tulis lainnya seperti novel, cerpen, roman, puisi, prosa,dsb.
  • Kedua teori tersebut menjadi standar dasar bagi sebuah skenario agar menjadi karya tulis yang mandiri dan berguna bagi setiap orang.
9 TAHAP SISTEMATIKA PENULISAN
  1. Apa latar belakang project anda ?
  2. Apa yang menjadi tujuan program ini ditayangkan ?
  3. Deskripsikan Spesifikasi Program anda! Judul Program :
    • Format : (Talk Show, Magazine, dll ?)
    • Durasi : 24 Menit , 48 Menit (exclude CB)
    • Tema Program :
    • Teknik Penyajian : Live/Tapping/Live Tapping
    • Waktu Penayangan : Hari, jam?
    • TV Station : RCTI/Metro/dll ??
    • Target Penonton :
    a. Usia : ??
    b. Jenis Kelamin : ??
    c. SES : A/B/C/D ??
  4. Apakah yang menjadi IDE DASAR program ini ?
  5. Sebutkan TEMA
  6. Buatlah Sinopsis agar orang lain mengerti secara singkat program ini !
    (Synopsis atau ringkasan cerita biasanya berupa inti sari dari isi program yang akan disusun skenarionya. Setelah mempunyai rumusan garis besar materi biasanya dengan mudah akan muncul dalam diri anda suatu garis besar jalan cerita)
  7. Bagaimana anda mengeksekusi tiap segmen program anda ?
    Buatlah Treatment
    (Treatment adalah sebuah uraian mengenai segala segala urutan kejadian yang akan tampak di layar televisi. Dari sebuah treatment orang bisa membayangkan apa saja yang akan terlihat di layar. Uraian tersebut bersifat naratif tanpa menggunakan istilah teknis, seperti ketika seseorang menceritakan kembali pertunjukan yang baru saja dinikmati)
  8. Buatlah Rundown
    Susunan isi dan alur cerita dari program televise yang dibatasi oleh durasi, jeda komersil, segmentasi dan bahasa naskah
  9. Detilkan dalam bentuk SCRIPT – agar pengisi acara dapat memahami perannya dan berlatih sebelum shooting.
GLOSSARY
  • Insert : Gambar-gambar atau informasi yang diperlukan.
  • Lifestyle : Cara hidup atau gaya hidup yang ditampakkan pada perilaku dan nilai individu seseorang ataupun grup.
  • On the spot : Posisi didalam lokasi yang sudah direncanakan.
  • Performance : Tampil dengan segala persiapannya.
  • Rating : Penempatan rangking atau tingkatan tertentu sebuah program televisi atau media lainnya melalui polling perkiraan dari pemirsanya.
  • Rundown : Susunan isi dan alur cerita dari program televise yang dibatasi oleh durasi, jeda komersil, segmentasi dan bahasa naskah.
  • Teaser : Cuplikan dari adegan atau isi segmen yang akan ditayangkan.
  • Talent : Orang yang berpartisipasi dalam memainkan sebuah program.
  • Testimonial : Pengakuan atau penuturan dari seseorang